Entah sejak kapan aku mengaguminu. Entah karena apa aku
menyukaimu. Entah bagaimana aku bisa bertahan.
Aku merasa
kamu beda. Kamu misterius, jarang sekali aku melihatmu bicara atau bercanda. Sering
aku melihatmu terdiam, bahkan ketika suasana kelas sedang riuh bak pasar kaget.
Sering aku melihatmu tertidur saat guru sedang menjelaskan atau mungki
mendongeng, atau saat terjadi debat sengit dikelas, bahkan saat aku terlibat
didalamnya? Keterlaluan.
Tapi sesekali
kamu mengangkat kepalamu dan bertatapan denganku saat aku tak sengaja melihat
ke sekitarmu. Seringkali kamu mengangkat kepalamu saat suaraku mulai bergabung
dalam perdebatan pelajaran agama. Seringkali kita bertatapan, tidak jelas siapa
yang memulai. Dan seringkali kamu mengangkat kepalamu saat aku berbicara dengan
Carla, cewek yang duduk dibelakangku selama belum genap 1bulan di kelas baru
ini. Semua terasa masih asing, dan merasa masih asing.
Aku tau
kamu tidak nyaman dengan suasana kelas ini. Aku tau kamu selalu menantikan bel
istirahat berbunyi agar cepat menemuai teman- teman lamamu. Tapi ketika dalam
kebosanan seperti itu, aku rasa hanya Carla yang bisa membuat kamu bertahan,
dia yang bisa membuatmu tertawa dan menjadi dirimu sendiri. Aku tau.
Teman-
temanku bilang kalian dekat karena sudah berteman mulai SD, dan kembali
dipertemukan tahun lalu di SMA ini. Iyakah? Tapi kenapa sesakit ini yang
kurasakan? Mana yang benar? Tatapan mana yg berarti, tatapan mendalam dan entah
apa yang tersirat didalamnya, atau tatapan kebebasan murni?