Selasa, 10 September 2013

Keegoisan duniawi?

                Tadi sore waktu sepulang dari sekolah, saya melihat berita di salah satu stasiun TV swasta, miris sekali ketika saya mendengar berita tentang maraknya perburuan ikan Hiu yang sudah mulai merabah ke Indonesia. Mirisnya, kebanyakan dari sang pelaku melakukan itu hanya untuk mengambil sirip ikan Hiu nya saja. Bahkan, ada yang setelah mengambil atau memotong (lebih tepatnya), Hiu dikembalikan ke laut dalam kondisi tanpa sirip tidak mampu bergerak secara efektif, dan mereka akan tenggelam ke dasar laut dan meninggal karena sesak nafas akibat tekanan air laut dalam yang tinggi, atau dimakan oleh predator lain.
                Perburuan sirip hiu meningkat sepanjang dekade ini karena peningkatan permintaan terhadap sirip hiu. Bahkan diperkirakan perdagangan sirip hiu setiap tahunnya bernilai antara US$540 juta sampai US$1.2 miliar. Sebuah studi juga menyatakan bahwa  setiap tahunnya sekitar 73 juta ikan hiu ditangkap untuk siripnya saja.
                Apa yang sebenarnya mereka lakukan dengan sirip- sirip ikan ini? Hanya untuk dijadikan Sup dalam estoran- restoran mewah? Sungguh ironis, hanya karena keegoisan duniawi? Sadarkah mereka telah menutup kesempatan generasi selanjutnya untuk melihat ikan ini? Lalu, bagaimana jika 25 atau 50 tahun kemudian anak cucu kita hanya bisa bertanya,”seperti apa yang namanya ikan Hiu? Apakah rasa  siripnya enak?”, atau ketika suatu saat ikan Hiu hanya menjadi mitos atau legenda? Ketika anak cucu kita nantinya hanya bisa menceritakan tentang ikan Hiu dan berkembang terus kegenerasi selanjutnya, dan seterusnya seperti itu. Apa yang bisa kita lakukan saat itu? Tidak ada. Sekaranglah kita bisa bertindak, tidak esok hari, bahkan suatu haru nanti. Sekaranglah kita bisa membantu memerangi perburuan liar ini. Sekaranglah kita bisa menolong anak cucu kita esok agar bisa melihat yang namanya ikan Hiu. Cegah anak cucu kita merasa kecewa, cegah kita menjadikan generasi ini sebagai generasi terbodoh karena mengakibatkan kepunahan banyak hewan pada masa periode ini, dan cegah agar ikan Hiu tidak hanya menjadi dongeng legenda 50 tahun lagi. Bukan hanya untuk kita, juga untuk generasi kitaselanjutnya, tapi untuk semua, masa kini, dan masa depan.

4 komentar: